Pasar Ular "Paul" |
#Lokasi
Pasar Ular, Plumpang, Tanjung Priuk, Jakarta Utara
#Sejarah dan Informasi Singkat
Pasar Ular sendiri sudah berdiri sejak tahun 1960-an. Pada awalnya, pasar tersebut berada di Pasar Koja Lama, yang kini sudah berubah fungsinya menjadi terminal peti kemas atau Jakarta International Container Terminal (JICT).
Disebut pasar Ular konon karena barang-barang yang ada di sana hilangnya secepat larinya ular. Sebab barang-barang di Pasar Ular dulunya memang berasal dari selundupan para pelaut-pelaut yang bersandar di pelabuhan Tanjung Priok. Antar-kios berdempetan menyusuri lorong panjang yang meliuk-liuk seperti ular. Lorong panjang ini memiliki lebar kurang lebih dua meter.
Barang yang diperjual belikan itu bisa berputar di mana-mana. Dari si A dijual kepada si B, lalu dijual lagi kepada C, dan seterusnya bahkan kembali lagi kepada penjual pertama. Seperti itulah sejarahnya dikarenakan sistem penjualannya berputar-putar seperti ular makanya dinamakan Pasar Ular.
Awalnya, Pasar Ular berlokasi di sekitar daerah Kebon Bawang, Jakarta Utara. Waktu itu belum ada kios. Cuma ada gerobak yang digunakan untuk memajang baju-baju atau barang-barang yang asalnya dari luar negeri. Barang-barang bermerk luar negeri terkenal seperti Esprit, Guess, Banana Republic Braun Buffel, Alexandro, Breatling tumpah ruah di kios-kios tersebut. Kalau soal harga, jangan khawatir, dijamin jauh lebih murah ketimbang di tempat lain. Padahal harga resminya jauh lebih mahal.
Dengan membawa uang Rp 100 ribu, Anda sudah bisa mendapatkan dua item barang bermerk terkenal. Tapi ada syaratnya, Anda harus pandai menawar, mengerti harga dan mengenali barang. Bahkan aneka pakaian untuk anak-anak dengan merk terkenal bisa didapatkan dengan harga yang murah.
Tapi perlu diketahui, kini barang-barang yang dijual di Pasar Ular ini bukan kualitas import. Tidak ada lagi barangbarang bermerk dari kapal kalaupun ada cuma satu dua. Kebanyakan barang-barang ini kualitas export. Selain sudah jarang yang menyuplai, kebanyakan barang-berang bermerk ini membuka pabriknya di Indonesia. Sebab untuk kualitas, produk Indonesia diacungi jempol oleh dunia. Pekerjaan tangan Indonesia dianggap yang terbaik, terhalus dan terlengkap diseluruh dunia.
Hingga kini, jumlah pedagang di Pasar Ular mencapai 160 orang dan 60 pedagang lainnya berjualan tanpa memliki kios. Sedangkan lahan yang ditempati Pasar Ular tersebut adalah milik PT Perusahaan Listrik Negara. Direncanakan lahan seluas 800 meter persegi itu akan menjadi lahan terbuka hijau dan pedagang Pasar Ular Plumpang akan direlokasi ke Pasar Walang Baru, Koja milik PD Pasar Jaya.
#Harga
Harganya mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Sementara baju berlabel harga dolar Amerika Serikat dijual Rp 40 ribu- Rp 70 ribu
#Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
- Kualitas barang yang dijual terkenal dengan kualitas yang bagus
- Dengan barang kualitas bagus mereka memberikan harga yang relatif murah
Kekurangan
- Masih banyaknya Preman – preman yang berkeliaran
- Sampah berserakan dimana – mana
- Pelayanan (lokasi yang masih kumuh dan lokasi yang sempit)
#Tips n Trick
1. Jangan pernah berpakaian mencolok agar tidak diberi harga mahal
2. Detail memilih barang membuat anda tidak akan tertipu
3. Kalau membeli barang harus pandai-pandai menawar, agar mendapat harga miring.
4. Hati-hati terhadap dompet maupun barang berharga karena kondisi pasar yang sangat ramai oleh pembeli takut-takut bisa kecopetan.
#Akses
Akses menuju Pasar Ular sendiri sebenarnya cukup mudah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya Angkot / Kendaraan Umum yang melewati daerah tersebut. Anda dapat menggunakan Kendaraan Pribadi ataupun Kendaraan Umum. Adapun Kendaraan – kendaraan umum yang melewati daerah tersebut seperti MetroMini 07, MetroMini 41, dan KWK 03. Mudahnya Akses menuju Pasar Ular membuat Pasar ini selalu ramai dikunjungi orang setiap harinya.
Sumber
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016787943/travelistapasar-ular-emperan-barang-2m--murah-dan-mewah
http://klabjalanjalan.blogspot.com/2011/09/pasar-ular-sajikan-aneka-produk-bermerk.html
https://hymangabriel.wordpress.com/2010/04/29/pembinaan-dan-pengembangan-wilayah-pariwisata/
No comments:
Post a Comment